Majelis Tinggi Universitas-Universitas Mesir terhadap pekan ini menyampaikan kabar baik. Institusi itu tunjukkan bakal melepaskan cost kuliah mahasiswa Palestina berasal dari Gaza yang studi di perguruan tinggi negeri Mesir
“Mahasiswa Palestina yang datang berasal dari Gaza untuk studi di universitas punya Pemerintah Mesir, bakal dibebaskan berasal dari angsuran kedua cost kuliah untuk tahun akademik kala ini,” ungkap badan itu di dalam sebuah pernyataan
Majelis Tinggi Universitas-Universitas Mesir juga tunjukkan bakal menunjang institusi pendidikan tinggi di Gaza dengan mencukupi semua kebutuhan tenaga pengajar dan peralatan yang diperlukan.
Menteri Pendidikan Tinggi Mesir, Khaled Abdel Ghaffar mengungkapkan, majelis juga bakal memberi tambahan semua bentuk perlindungan pendidikan dan penelitian kepada Negara Palestina.
Dia menegaskan, badan itu juga bakal menawarkan semua fasilitas dan perlindungan yang dibutuhkan para mahasiswa Palestina yang studi di universitas-universitas Mesir .
“Semua universitas dan institut tunjukkan kesiapan maksimal untuk persiapan ujian akhir tahun yang bakal diadakan selama Juni dan berakhir terhadap awal Juli,” kata Abdel Ghaffar.
Langkah selanjutnya sebagai bagian berasal dari konsep Pemerintah Mesir untuk menunjang rakyat Palestina, menyusul serangan 11 hari Israel di Jalur Gaza yang menewaskan lebih berasal dari 270 orang, juga 67 anak-anak, dan melukai ribuan lainnya.
Ambil kursus nya dulu di kursus bahasa arab
Selengkapnya cek klik disini
Universitas Al-Azhar (diucapkan “Az-har”, bahasa Arab: جامعة الأزهر الشريف; Al-ʾAzhar al-Šyarīf, Al-Azhar Mulia), adalah tidak benar satu pusat utama pendidikan sastra Arab dan pengkajian Islam Sunni di dunia dan merupakan kampus pemberi gelar tertua kedua di dunia. Universitas ini berhubungan dengan Masjid Al-Azhar di wilayah Kairo Kuno.
Mulanya kampus ini dibangun oleh Bani Fatimiyah dan sebutan Al-Azhar mengambil berasal dari nama Sayyidah Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad. Masjid Al Azhar dibangun kira-kira th. 970~972. Pelajaran di awali di Al-Azhar terhadap Ramadan Oktober 975, ketika ketua Mahkamah Agung, Abul Hasan Ali bin Al-Nu’man terasa mengajar berasal dari buku “Al-Ikhtisar” perihal topik yurisprudensi. Madrasah, area pendidikan agama, yang membuka dengan masjid ini dibangun terhadap th. 988. Selanjutnya, area ini jadi sekolah bagi kaum Sunni menjelang abad pertengahan, dan konsisten terpelihara hingga selagi ini.