Sebagai penggiat IT, membawa dampak aplikasi adalah perihal yang menantang untuk dilakukan. Terlebih kecuali kamu belum familier dengan langkah membawa dampak aplikasi atau lebih-lebih belum pernah membawa dampak sama sekali.

 Kini, tak perlu khawatir karena didalam blog ini, kamu akan mampu mewujudkan ide didalam wujud aplikasi. Yuk, langsung saja review detailnya didalam blog ini.

Pengertian Aplikasi

Jika kamu awam dengan makna Aplikasi, mari kami menjadi dengan pengertian aplikasi lebih-lebih dahulu ya. Aplikasi adalah sebuah program computer atau perangkat lunak yang didesain untuk mengerjakan tugas spesifik [KBBI].

 Ketika membawa masalah, kamu mampu menyelesaikannya secara manual maupun didalam wujud aplikasi.

aplikasi mobile

Di dunia yang modern waktu ini, banyak aplikasi yang mampu selesaikan kasus sehari-hari. Contohnya, pernah kamu perlu singgah ke ojek pengkolan untuk memesan ojek, tapi kini udah banyak aplikasi yang menunjang pemesanan secara online. Tak hanya bidang transportasi, banyak bidang yang udah terbantu dengan adanya aplikasi, seperti perbankan, marketplace, komunikasi, dan lain sebagainya.

Bahkan, banyak aplikasi yang kini digunakan sebagai mata pencaharian. Banyak pengguna yang terkait dengan aplikasi untuk menyambung hidup. Oleh karena itu, banyak yang  tidak mampu lepas berasal dari pemakaian aplikasi karena  kebermanfaatannya. Selain mampu diakses di mana saja, ia terhitung mampu digunakan sesuai kebutuhan.

Nah, sebagai penggiat IT, kamu pasti tertarik untuk membawa dampak aplikasi juga, bukan? Terlebih dengan adanya aplikasi, beragam kasus yang kamu alami berpeluang tinggi untuk diselesaikan. Namun, sebelum kami langsung membuatnya jadi aplikasi, kamu perlu melakukan sebagian hal.

Buat mobile aplikasi kamu sekarang denga pakar nya: ade prasetyo

Cara Memilih Ide Aplikasi

Kamu mampu mengangkat beragam kasus sehari-hari untuk dituangkan jadi sebuah aplikasi karena kecemasan yang kamu rasakan mampu jadi dirasakan oleh orang lain juga. Dengan adanya aplikasi, pasti orang lain terhitung akan terbantu berasal dari kebermanfaatan berasal dari aplikasi tersebut.

Cara termudah untuk memvalidasi kasus yang mengidamkan kamu angkat adalah dengan melakukan survei atau bertanya kepada audiens. Tentu kamu tidak mengidamkan aplikasi hanya digunakan secara pribadi, bukan? Oleh karena itu, mengetahui audiens adalah perihal perlu sebelum kamu mengawali membawa dampak aplikasi.

Setelah mempunyai kasus yang akan diangkat, kamu tidak perlu langsung mewujudkannya secara langsung jadi aplikasi. Namun, kamu mampu membawa dampak MVP lebih-lebih dahulu. (MVP) adalah versi product yang paling simpel dengan fitur-fitur minimum yang memadai untuk digunakan oleh pengguna awal dan beroleh feedback untuk pengembangan product selanjutnya.

 Banyak kisah berhasil aplikasi tidak langsung membawa dampak aplikasi yang besar, melainkan membangun fitur satu per satu secara bertahap.

Contoh Penerapan Minimum Viable Product

Contoh aplikasi yang menerapkannya adalah aplikasi Gojek. Awalnya, Gojek beroperasi secara manual mengfungsikan call center untuk memesan ojek online.

Seiring bertambahnya pengguna, Gojek menjadi mewujudkan aplikasi mereka pertama kali untuk pemesanan ojek secara online.

Setelah berhasil dengan sistem perilisannya, mereka mencoba mengimbuhkan beragam fitur didalam aplikasi, seperti GoCar, GoFood, GoPay, dan sebagainya. Bahkan, mereka hingga melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri, seperti Vietnam dan Thailand. Mantap, bukan?

Nadiem, pembuat aplikasi Go-Jek

Baca selengkapnya di This guy turned Go-Jek from a zombie into Indonesia’s hottest startup.

Nah, kecuali kamu tetap kesulitan menentukan kasus yang mengidamkan diangkat, kamu mampu bertanya orang-orang terdekat atau melihat hasil survei yang udah dipublikasi.

Selain itu, kamu terhitung mampu ikuti channel Y Combinator di YouTube berikut sebagai ide didalam menentukan ide. Banyak Info menarik perihal kisah berhasil startup yang disampaikan didalam channel YouTube tersebut.

Cara Memilih Platform dan Tools

Setelah mengetahui pentingnya ide, masalah, dan pendekatan implementasinya secara MVP, kami mampu masuk ke step selanjutnya.

Walaupun barangkali kasus yang dipilih mampu diatasi dengan langkah manual, kamu mampu mengoptimalkan dengan dukungan Aplikasi. Pada anggota ini, kamu perlu menentukan platform mana yang akan kamu gunakan.

Saat ini, banyak platform yang mampu digunakan untuk mewujudkan aplikasi kamu, contohnya tersedia aplikasi mobile, desktop, maupun website.

Dalam implementasi di mobile pun, perlu disesuaikan dengan masing-masing vendor operating system, seperti Android, iOS, atau HarmonyOS. Begitu terhitung untuk versi desktop, tersedia versi Windows, Linux, dan MacOS.

Platform menentukan jumlah orang yang akan mengfungsikan aplikasi tersebut. Sebab, kecuali kamu mengfungsikan platform yang tidak cukup familier, ini akan berdampak dengan jumlah pengguna yang akan mengfungsikan aplikasi kamu.

 Jika kami kembali ke cerita aplikasi Gojek, mereka tidak langsung menerapkan aplikasi Gojek didalam aplikasi Android. Jawabannya karena penggunanya belum siap dan perangkat Android terhitung tetap belum sebanyak waktu ini. Oleh karena itu, ia membangun aplikasinya secara bertahap.

Selain menentukan platform, kamu terhitung perlu menentukan tools yang akan digunakan. Sebagai gambaran, aku akan bantu paparkan keperluan tools yang digunakan.

Android Studio: IDE resmi untuk pengembangan Android.

Xcode: IDE resmi untuk pengembangan iOS.

Visual Studio: IDE populer untuk pengembangan Windows, web, dan cloud dengan dukungan beragam bhs pemrograman, seperti C++, C#, Visual Basic, dan F#.

IntelliJ IDEA: IDE populer untuk pengembangan Java, Kotlin, dan bhs pemrograman lain dengan banyak fitur dan plugin.

PyCharm: IDE populer untuk pengembangan Python dengan banyak fitur dan plugin untuk beragam framework dan library.

WebStorm: IDE populer untuk pengembangan JavaScript, TypeScript, dan Node.js dengan banyak fitur dan plugin untuk framework dan library populer.

Jupyter Notebook: IDE online untuk pengembangan ilmiah dan komputasi data dengan Python.

Tentunya tetap banyak teknologi yang mampu digunakan untuk mewujudkan ide kamu jadi sebuah aplikasi. Pertanyaannya, bagaimana langkah menentukan tools yang tepat? Terutama kecuali kamu mengidamkan membangunnya secara mandiri.

 Tak perlu khawatir, yang perlu kamu melakukan adalah mendetailkan fitur yang akan diangkat didalam aplikasi tersebut. Contoh, kecuali kamu mengidamkan membawa dampak aplikasi yang mampu menentukan lokasi pengguna secara pas dan mampu senantiasa akurat walau didalam perjalanan, platform mobile adalah pilihan yang paling cocok. Oleh karena itu, mempelajari beragam platform akan menunjang kamu didalam menentukan yang sesuai dengan ide kamu.  

By Bilal